Konsultan ISO
No Result
View All Result
Jasa optimasi page speed baju murah Daftar reseller
  • Home
  • Jasa Konsultan ISO
  • Download ISO
  • Permintaan Proposal
  • About Us
    • Company Profile
    • Biaya Konsultan ISO
    • Our Customers
    • Hubungi Kami
  • Cek Sertifikat
Konsultan ISO
  • Home
  • Jasa Konsultan ISO
  • Download ISO
  • Permintaan Proposal
  • About Us
    • Company Profile
    • Biaya Konsultan ISO
    • Our Customers
    • Hubungi Kami
  • Cek Sertifikat
No Result
View All Result
Jasa optimasi page speed baju murah Daftar reseller
Konsultan ISO
  • Konsultan ISO
  • Proposal
  • About Us
Home ISO 9001:2015

Prosedur untuk Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Konsultan ISO by Konsultan ISO
Reading Time: 3 mins read
0
Prosedur untuk Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Menerapkan ISO 9001 Berarti Membuat Banyak Prosedur Kerja ?

Saat organisasi menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001, bagi banyak pihak, berarti harus membuat banyak prosedur kerja. Anggapan ini tidak dapat dikatakan keliru. Mengapa?

Pertama, dalam dunia ilmu manajemen, ada konsep yg cukup diakui bernama “pendekatan kontijensi”, artinya tidak ada satupun pendekatan tunggal untuk segala macam situasi manajemen. Boleh jadi, memang untuk organisasi2 tertentu perlu banyak membuat prosedur kerja & itu lebih efektif.

Kedua, dan mungkin ini yg banyak terjadi, saat audit sertifikasi ISO 9001, kita bisa temukan auditor lembaga sertifikasi meminta “prosedur kerja”. Permintaan auditor ini ditafsirkan sebagai sebuah kewajiban. Lalu, sebetulnya apa saja prosedur kerja yg perlu dibuat untuk menerapkan ISO 9001:2015?

Baca Juga : Cara Membuat dan Manfaat Prosedur

Istilah Baru Dalam ISO 9001:2015 : Informasi Terdokumentasi

Standar ISO 9001:2015 memang agak unik dari sisi persoalan “perproseduran” ini.

Pertama, berbeda dengan versi sebelumnya, ia tidak lagi menggunakan istilah “dokumen” & “rekaman” tetapi “informasi terdokumentasi”. ISO TC 176, komite kerja ISO yg membidangi standar ini, menyebut salah satu alasan perubahan istilah itu untuk menekankan soal fleksibilitas dokumentasi & menekankan kembali bahwa SMM ISO 9001 bukan sistem untuk mendokumentasikan.

Kedua, standar ini sama sekali tidak mewajibkan satupun prosedur yg harus dibuat oleh organisasi. Bahkan, jika kita menggunakan terminologi “dokumen”, standar ini hanya mewajibkan tiga dokumen, yaitu ruang lingkup penerapan ISO 9001, kebijakan mutu & sasaran mutu. Padahal di versi 2008, ISO 9001 masih mewajibkan adanya Manual Mutu & 6 Prosedur wajib (pengendalian dokumen, rekaman, produk tidak sesuai, audit internal, tindakan perbaikan, & tindakan pencegahan) selain kebijakan & sasaran mutu.

Dari karakteristik di atas, artinya, organisasi yg menerapkan ISO 9001:2015 punya keleluasaan apakah ingin membuat prosedur untuk semua proses, sebagian proses, atau sama sekali tidak membuat prosedur. Lalu, mana yg harus dipilih?

Perbedaan Prosedur dan Proses

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita pahami dulu apa beda prosedur dan proses. Jika kita lihat standar ISO 9000:2015, dapat kita sebut proses itu berhubungan dengan kegiatan merubah suatu input menjadi suatu output sedangkan prosedur itu berhubungan dengan metode dalam menjalankan kegiatan tersebut seperti urutannya, caranya, dll.

Membuat prosedur artinya organisasi menstandarisasikan metode dalam menjalankan kegiatan merubah input menjadi output. Ini berarti setiap organisasi pasti memiliki proses tapi belum tentu memiliki prosedur.

Untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh proses penerimaan order. Semua organisasi pasti menjalankan proses ini, menerima permintaan lalu mengubahnya menjadi persetujuan terhadap order, dalam bentuk kontrak atau dokumen penjualan lain. Tapi, tidak setiap organisasi menstandarisasikan ya. Misalnya, setiap penerimaan order harus melalui kajian kemampuan dll sebelum disetujui. Tanpa standarisasi atau prosedur tersebut, berarti personel organisasi boleh dengan cara apapun merubah permintaan order menjadi persetujuan order.

Jadi Sebaiknya Perlu Membuat Prosedur atau Tidak ?

Kembali ke pertanyaan awal, lalu sebaiknya apa yg organisasi harus pilih terkait perproseduran ini? Tidak ada jawaban yg pasti. Semua dikembalikan ke konteks masing2 organisasi.

Untuk menentukan pilihan itu, ISO 9001:2015 membimbing organisasi seperti ini.

Pertama, organisasi perlu menetapkan input & output suatu proses.

Kedua, menetapkan kriteria efektifitas dari proses tersebut.

Organisasi bisa menentukan apakah perlu membuat prosedur atau tidak dengan mempelajari apakah proses akan lebih efektif atau tidak dengan prosedur. Jika lebih efektif, membuat prosedur adalah pilihan bijak. Jika sama saja antara ada prosedur dan tidak ada prosedur, organisasi perlu mengkaji bagaimana alih pengetahuan dan integritas dari para personelnya. Jika cukup baik, membuat prosedur hanya menambahi beban kerja saja.

Baca Juga : Prosedur Identifikasi Risiko dan Peluang

Baca Juga : Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan

Terimakasih,

Salam Semangat,

Multiple Training & Consulting
www.multiple.co.id

Bagikan ke Whatsapp
Tags: ISO 9001ISO 9001:2015Konsultan ISOKonsultan ISO 9001
ShareTweetPin
Konsultan ISO

Konsultan ISO

ArtikelTerkait

Seleksi dan Evaluasi Penyedia Eksternal dalam ISO 9001:2015
ISO 9001:2015

Seleksi dan Evaluasi Penyedia Eksternal dalam ISO 9001:2015

Pro Kontra terhadap Manfaat ISO 9001
ISO 9001:2015

Pro Kontra terhadap Manfaat ISO 9001

ISO 9001:2015 dan Manajemen Risiko
ISO 9001:2015

ISO 9001:2015 dan Manajemen Risiko

Panduan Memilih Konsultan ISO
ISO 9001:2015

Panduan Memilih Konsultan ISO

Pengendalian Rekaman Mutu ISO 9001:2015
ISO 9001:2015

Pengendalian Rekaman Mutu ISO 9001:2015

Biaya Sertifikasi ISO 9001
ISO 9001:2015

Biaya Sertifikasi ISO 9001

Next Post
Kepemimpinan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Kepemimpinan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Tahapan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

14 Langkah untuk mengembangkan & menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ISO 9001:2015

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

  • Seleksi dan Evaluasi Penyedia Eksternal dalam ISO 9001:2015
  • Dampak Penerapan PPN 12% Bagi Perekonomian
  • Safety Talk’s : Penanganan Tumpahan B3
  • Pro Kontra terhadap Manfaat ISO 9001
  • Kumpulan Materi Safety Talk
  • ISO 9001:2015 dan Manajemen Risiko
  • Training Awareness ISO 27001:2022
  • Uji Kelayakan ISO 37001:2016
  • 4 Kompetensi Dasar Auditor Internal
  • Panduan Memilih Konsultan ISO
  • About Us
  • Download ISO
  • Home
  • Jasa Konsultan ISO
  • Permintaan Proposal
Call us: +62 81 6888 476
No Result
View All Result
Jasa optimasi page speed baju murah Daftar reseller
  • Konsultan ISO
  • Proposal
  • About Us
    • Company Profile
    • Biaya Konsultan ISO
    • Our Customers

© 2024 Konsultan ISO | Training ISO 9001 | Pelatihan ISO 9001 by KonsultanISO.web.id.

Need help? Let's chat with us!

Bila ada yang perlu ditanyakan, jangan sungkan untuk menghubungi kami

Admin

Admin

Online

Konsultan ISO

Khairul Umam

Online

Konsultan ISO

Alief Maulana

Online

Admin

Hai, ada yang bisa dibantu ? 00.00

Khairul Umam

Semangat pagi, ada yang dapat dibantu ? 00.00

Alief Maulana

Ada yang dapat dibantu? 00.00
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?