Judul : Mapping the Landscape of Behavioral Theories: Systematic Literature Review
Penulis : Heeseo Rain Kwon and Elisabete A. Silva
Penerbit : Journal of Planning Literature
Volume : 135
Nomor : 2
Halaman : 161-179
Waktu Terbit : 2019
DOI : https://doi.org/10.1177/0885412219881135
Latar Belakang
Topik tentang perilaku menjadi topik menarik yang banyak diteliti oleh peneliti lintas disiplin. Bahkan, ada 2 penerima nobel yang topik penelitiannya adalah tentang teori perilaku ekonomi seperti Kahneman pada 2002 dan Thaler pada 2017. Ini mempromosikan penerapan teori keperilakuan untuk ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial secara umum.
Memahami teori keperilakuan dapat memberikan keuntungan di banyak disiplin ilmu termasuk masalah urban dan perencaaan lingkungan. Teori keperilakuan dapat mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan masyarakat (Morris et al. 2012). Misalnya, bagaimana seseorang untuk alasan kenyamaanan lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum yang lebih cepat. Sementara yang lain memilih bersepeda untuk alasan mencintai lingkungan. Teori keperilakuan dapat memberikan kerangka kerja untuk memodelkan, menjelaskan, dan memprediksi perilaku yang dapat meningkatkan efektivitas desain kebijakan dan intervensi perilaku
Konsep keperilakuan tidak hanya terbatas pada perilaku manusia. Cakupannya sangat luas sehingga sulit untuk menentukan teori keperilakuan mana yang bisa mengakomodasi seluruh disiplin ilmu. Michie et al. (2005) mencoba mengidentifikasi 33 teori psikologi untuk perubahan perilaku melalui konsultasi para ahli sementara Davis et al. (2015) mereview 9 jurnal yang berhubungan dengan Kesehatan dan mengidentifikasi 276 jurnal dan 82 teori keperilakuan dan perubahan perilaku. Pemerintahan inggris (Darnton 2008,75) melakukan penelitian sosial yang menjelaskan 60 model sosial-psikologis dan membedakannya menjadi model perilaku dan teori perubahan. Namun, belum ada publikasi yang secara sistematis meninjau jurnal akademik lintas disiplin yang menyediakan landasan komprehensif tentang teori keperilakuan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melakukan review literatur secara sistematis untuk mengidientifikasi teori perilaku manusia yang bisa diterapkan pada semua disiplin ilmu namun lebih dikhususkan pada ilmu sosial.
Metodologi & Analisis
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menyaring data penelitian dari WoS (Web of Sciences) dengan kata kunci behavio(u)ral theor(ies) dan mendapatkan hasil 963 jurnal pada rentang tahun 2000 sampai 2017 yang bisa dilihat pada figure berikut:
Dari figure 1 tersebut dapat dilihat bahwa psikologi, sains keperilakuan, dan ekonomi bisnis adalah tiga besar disiplin ilmu yang paling sering membahas teori keperilakuan. Kemudian, setiap disiplin ilmu ternyata memiliki topik-topik khusus yang berkaitan dengan disiplin ilmu tersebut. Misalnya, ilmu yang berkaitan dengan kesehatan umumnya berbicara tentang perilaku pasien. Oleh karena itu, peneliti membagi hasil pencarian menjadi: agent-based dan activity-based yang dapat dilihat pada figure berikut:
Selanjutnya, peneliti memfokuskan penelitiannya pada topik perilaku manusia yang bersifat umum. Peneliti mengecualikan tema-tema spesifik seperti yang berkaitan dengan kesahatan dan Pendidikan seperti perilaku pasien, guru, siswa, orang tua dan anak-anak. Peneliti kemudian mendapatkan 87 teori keperilakuan yang digunakan dalam 156 penelitian yang relevan. Kemudian dari 87 teori tersebut, hanya teori yang menghasilkan 10 hasil pencarian pada WoS pada rentang tahun 2000-2017 yang diambil, sehingga dikerucutkan menjadi 62 teori yang bisa dilihat pada tabel berikut:
Selanjutnya, peneliti mengelompokkan 62 teori yang ada menjadi 4 kelompok berdasarkan fokus masing-masing:
- Faktor yang mempengaruhi keinginan dan motivasi
- Strategi yang mempengaruhi keinginan dan motivasi
- Pembelajaran dan pengkondisian yang bisa merubah respon dan keputusan
- Model pendekatan yang dapat merepresentasikan respon atau keputusan
Pengelompokkan tersebut dapat dilihat pada figure berikut:
Diskusi
- Kurangnya pemahaman terkait teori keperilakuan dan ilmu keperilakuan
Tidak ada konsensus terkait definisi dari ilmu keperilakuan. Misalnya, ilmu keperilakuan dapat secara luas didefinisikan sebagai “studi ilmiah tentang perilaku manusia dan hewan” (Oxford English Dictionary 2018), Namun, di dunia akademis, itu dapat merujuk pada “salah satu dari beberapa studi, seperti sosiologi, psikologi, antropologi, dll. yang meneliti aktifitas manusia dalam upaya menemukan pola berulang dan merumuskan aturan tentang perilaku sosial” (Collins English Dictionary 2018a)
- Kurangnya klasifikasi tipe perilaku dan teori keperilakuan
Masing-masing disiplin ilmu memiliki klasifikasi tipe perilaku yang berbeda-beda. Oleh karena itu, artikel ini telah berusaha mengklasifikasi perilaku manusia yang bisa digunakan lintas disiplin ilmu, dengan membaginya menjadi 4 kelompok: Faktor, Strategi, Pembelajaran dan Pengkondisian, dan permodelan.
- Kurangnya bimbingan dalam memilih teori keperilakuan yang sesuai
Seperti yang diidentifikasi dalam artikel ini, ada daftar panjang teori perilaku dengan konstruksi yang tumpang tindih yang menjadikannya tantangan besar bagi pembuat kebijakan dan pemodel untuk memilih teori yang sesuai (Michie et al. 2005). Hal ini sering membuat mereka memilih teori yang lebih umum dan terkenal daripada teori yang paling sesuai dengan perilaku target dan populasi (Painter et al. 2008)
- Kurangnya penyertaan teori keperilakuan pada penelitian berbasis data dan model berbasis agen
Teori perilaku terkait erat dengan konsep berbasis persamaan dan konstruksi pengkodean berbasis bahasa baru seperti ABM (Agent-based Modelling) dan CA karena menerapkan teori perilaku bisa sangat berguna untuk mencapai pendekatan hibrida dan menghubungkan de facto tidak hanya dua model dan pendekatan pemodelan tetapi juga diskusi yang lebih luas antara ahli teori dan analisis berbasis data/pembela kebijakan.
Peran Teori Perilaku dalam Menjembatani Pendekatan Berbasis Teori dan Berbasis Data
- Teori perilaku memiliki kekuatan untuk menjawab pertanyaan “apa” tapi juga “kapan, bagaimana, dan mengapa” (Elragal and Klischewski 2017; Davis et al. 2015). Teori perilaku memungkinkan dimasukkannya penelitian kualitatif dan berbasis bahasa seperti psikologi dan sosiologi ke dalam bentuk matematika dan sebaliknya.
- Teori perilaku dapat memberikan alasan untuk aturan, variabel, asumsi, dan parameter yang membentuk dasar model analitis dan bagaimana hasilnya harus diinterpretasikan (Gardner 1970)
- Teori dapat membantu peneliti menggeneralisasi hasil untuk membuat temuan dapat diterapkan dalam populasi dan konteks lain. Bagaimanapun, temuan tidak dapat berkontribusi pada kerangka ilmiah sistematis bidang akademik terkait tanpa mencapai generalisasi (Wise dan Shaffer 2015).
Artikel ini direview oleh:
Khairul Umam, S.T, B.A, MBA
Direktur Multiple Training & Consulting
- S1 Teknik Metalurgi Universitas Indonesia (2005-2009)
- S1 Dakwah & Ushuluddin Al Madinah International University Malaysia (2008-2012)
- S2 Master of Business Administration Institut Teknologi Bandung (2017-2020)
- Mahasiswa S3 Ilmu Manajemen Universitas Gadjah Mada (2020- now)